Hari kemarin, kebetulan saya lagi diluar
rumah. Dari HP saya ada notifikasi pesan masuk. Kemudian saya baca, pas dibaca
ternyata konfirmasi bahwa buyer
sudah transfer. Lalu sayapun ke ATM BCA karena memang deket dengan posisinya, sekalian mau uang
pembelian batik tulis seharga Rp. 1,500,000.
Ketika mau masuk, ada
bapak-bapak tua keluar dari ATM yang kemudian pergi begitu saja. Lalu sayapun
masuk ATM dan ternyata uang yang katanya sudah ditransfer belum masuk. Saya pikir kayaknya ini orang mau nipu saya.
Karena sedih transfernya
gak ada, kemudian saya pun melangkah keluar ATM dengan lesu, memble dan sedih. Tiba-tiba saya melihat keresek kecil berwarna hitam
di samping mesin ATM, saya ambil dan saya buka. OMG betapa terkejutnya
saya karena ternyata didalam keresek hitam tersebut terdapat uang ratusan ribu banyak banget,
asli, pake banget sekali pisan lah. Saya cepat-cepat keluar dan berlari-lari memanggil bapak-bapak yang tadi masuk ATM sebelum saya.
Dengan nafas yang ngos-ngosan saya serahkan tas kecil berisi uang yang banyak tersebut. Dan benar saja, ternyata beliau pemilik uang tersebut. Kemudian, sebagai ucapan
terima kasih karena saya mengembalikan tas beliau, saya dikasih segepok uang 100an ribu.
Saya tentu saja menolak, karena buat saya
tidak semua hal bisa dinilai dengan uang. Walaupun memang lagi sedih karena mau
ditipu buyer, tetap saya menolak uang pemberian tersebut.
Namun bapak tua itu terus saja memaksa saya dan berkata bahwa Dia akan tersingung kalau saya tidak mau ambil uang
tersebut.
Singkat
cerita, karena kesungguhan beliau mau ngasih, lalu saya pun mengambil
dengan perasaan gak enak, aslina. Setelah
memberkan hadian untuk saya, bapak tua terserbut pergi begitus aja. Karena penasaran,
Saya pun menghitung uang tersebut dan ternyata jumlahnya adalah 8 juta rupiah, Masya Allah. Dengan perasaan senang, sayapun
pulang ke rumah. Disepanjang perjalanan ke rumah, saya gak
habis-habis bergumam: “Ya Allah, seandainya
kisah ini nyata, saya akan traktir
semua teman-teman yang baca postingan ini”.
0 Response to "Saya dan Seorang Bapak Tua"
Post a Comment